Desain Pembelajaran bahasa jepang untuk Spa therapist

PROFIL LEMBAGA

 

Nama Lembaga           : Utsukushii Spa Therapist Course

Jenis                            : Lembaga Pendidikan Bahasa Jepang

Afiliasi                                    : IMM

 

Era globalisasi menuntut sumber daya manusia untuk memiliki daya saing dan kompetensi dalam bidangnya masing masing. Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi dan daya saing yang bagus itu harus didukung oleh kemampuan komunikasi verbal yang kuat dalam hal bahasa. Hal ini sangat mutlak dikuasai oleh setiap sumber daya manusia yang lahir dan berkembang pada era globalisasi ini.

Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang lahir dan berkembang pada era globalisasi ini maka Utsukushii Spa Therapist course sebagai Lembaga Pendidikan Bahasa & Budaya Jepang turut serta dalam memajukan Masyarakat  khususnya dibidang Bahasa Jepang.

Utsukushii Spa Therapist Course merupakan lembaga pendidikan informal yang berdiri pada tanggal 12 Juli 2015 , didirikan oleh Nurul Hidayah

Sebagai pusat penyelenggara kursus bahasa Jepang, utsukushii Spa Therapist Course ber-komitmen selalu berusaha memberikan kualitas pengajaran dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada para siswa/peserta. Demikian pula Utsukushii Spa Therapist Courseselalu berusaha meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak baik dengan institusi di dalam negeri maupun di luar negeri. Saat ini Utsukushii Spa Therapist Coursesedang menjajagi untuk menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga.

 

Selain bertujuan meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Jepang, kelak kerjasama ini menjembatani para siswa/peserta yang berminat untuk melanjutkan magang atau studi di Jepang.
Visi
Dengan kemampuan berbahasa Jepang yang baik, menyempurnakan sikap dan etos kerja dalam melayani orang Jepang/ wisatawan Jepang menjadi lebih sempurna lagi.
Misi
Untuk lebih memajukan dan lebih mengembangkan ketrampilan/ kemampuan dalam ber Bahasa Jepang khusus Therapist Spa dengan memperkenalkan Bahasa Jepang dan Tradisi/Kebiasaan Bangsa Jepang pada Peserta yang mengikuti Program ini.

 

  1. A.    Sasaran Kerjasama
  • Universitas yang menyelenggarakan program Spa Therapist di Jepang
  • Massage Spa di Indonesia dan di Jepang

 

 

  1. B.     Latar Belakang

Bali telah mendapat predikat sebagai destinasi wisata spa terbaik di dunia. Penghargaan tersebut diberikan oleh majalah Spa terkemuka `Senses` dari Jerman pada ajang Wellness Award 2009 di Berlin, Jerman. Ketua Asosiasi Spa Indonesia Mooryati Soedibyo menilai bahwa Bali meraih penghargaan spa terbaik dunia karena kemasannya menyatu dengan budaya warisan leluhur yang satu-satunya ada di dunia. Keunggulan itu menjadi daya tarik investor spa menarik spa terapis dari Indonesia untuk bekerja di spa di belahan dunia lainnya.dengan perkembangan Spa  yang pesat, spa therapist dr Indonesia banyak dibutuhkan di Indonesia maupun di luar negeri, termasuk Jepang.

 

  1. I.             Desain Program Pembelajaran Bahasa Jepang Untuk Spa Therapist

Lembaga kursus bahasa Jepang ini merupakan kelas untuk menyiapkan para tenaga kerja yang ingin bekerja ke Jepang. Pembelajaran ini merupakan kelas intensif untuk mempersiapkan apa yang dibutuhkan pada saat di Jepang. yaitu kebutuhan komunikasi, cara hidup dan kebudaan Jepang.

 

Sasaran   :

  • Calon Therapist Spa yang akan bekerja di Spa bergaya jepang di Indonesia
  • Calon Therapist Spa yang akan magang sebagai Therapist Spa di Jepang

 

 

Target Pembelajaran            :

 

keterampilan yang bisa dikuasai setelah mengikuti program kursus ini ialah, memiliki 4 kemampuan bahasa seperti mampu membaca huruf-huruf Jepang yaitu hiragana, katakana dan kanji, mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jepang baik lisan maupun tulisan serta mampu,Mampu menyimak apa yang diminta tamu spa, beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan.

 

 

Tempat Kursus

 

Bhumi Jimbaran Asri No. 80. Jalan Peternakan
Kompleks Kampus Universitas Udayana
Bukit , Jimbaran , Kuta Bali
Phone / Fax : 0361 – 703 827
E-mail: Utsukushiicourse@yahoo.com

 

 

 

 

 

 

 

 

STEP I

Investigasi untuk membuat desain kursus

  1. A.    Target pengajaran

Therapist Spa yang telah memiliki pengalaman kerja di bidang spa selama 2 tahun dan memiliki sertifikat dari Lembaga Sertifikat Profesi dan Lembaga Sertifikat Kompetensi.

 

  1. B.     Umur  Pembelajar : minimal 23 tahun , maksimal 30 tahun
  2. C.    Kemampuan Awal murid           : Murid belum pernah mempelajari bahasa jepang sebelumnya, maka tidak diadakan Placement test dan langsung mengikuti level shokyu I
  3. D.    Investigasi profesi Therapist Spa di Jepang

 

  • menguasai ketrampilan memijat (massage)
  • menawarkan berbagai produk seperti aroma terapi, jenis lulur, atau paket treatment
  • memberikan pelayanan tambahan seperti menyajikan minuman

 

  1. E.     Kerjasama Course dan Pengelola

Lembaga        :

IMM (program magang ke Jepang) dalam penyaluran Spa therapist ke Jepang

Diklat Pra Seleksi

Materi diklat  : matematika, FMD (fisik, mental, disiplin), bahasa jepang teknik wawancara

Tempat diklat : LBA Centralingua Pusat

Tahap Seleksi (5 hari)

  1. Kesemaptaan (tinggi 161 cm, BB 50 kg, tidak tato,cacat fisik)
  2. Matematika
  3. FMD , tes lari 3 km 15 menit, push up 35 kali, shit up 25 kali
  4. Bahasa Jepang
  5. Wawancara sikap dan mental di DISNAKER provinsi

Ikatan Spa terapis Indonesia

Kerjasama untuk menjaring calon siswa

 

  1. F.        Sarana dan Prasarana yang disediakan
    1. Ruangan Kelas ber-AC berkapasitas 10 orang
    2. Laboratorium bahasa.
    3. Ruangan Praktikum Role Play (replika ruang spa sederhana).
    4. Ruangan Diskusi luar kelas, dapat digunakan jika murid memiliki kesulitan menangkap pelajaran.
    5. Slide projector, LCD, personal computer, perekam suara, Televisi, Video player.
    6. Penyewaan GOR buleleng untuk pelatihan FMD

 

 

  1. G.    Kualifikasi Pengajar
  2. Memiliki sertifikat N2.
  3. Memiliki Pengetahuan kebutuhan bahasa untuk Spa therapist, diketahuin melalui tes perekrutan tenaga pengajar.
  4. Memiliki pengalaman dijepang diutamakan.

 

Pengajar

  1. Guru Bahasa Jepang
  2. Native Speaker
  3. Guru Olahraga
  4. Guru Matematika

 

  1. H.    Training Pengajar

Sebelum Pengajar memulai mengajar, lembaga Utsukushii Spa Therapist course mentraining pengajar, yaitu dalam hal ini memberikan materi segala yang berhubungan dengan dunia Spa Therapist selama 1 minggu. Hal ini bertujuan agar seluruh pengajar Utsukushii Spa Therapist course tidak hanya mampu mengajarkan bahasa jepang secara umum, namun Guru juga mampu mengetahui kebutuhan bahasa secara konkrit untuk Spa Therapist.

 

 

 

 

 

STEP II

Investigasi untuk membuat Silabus dan Kurikulum

Silabus: pada pembelajaran ini, kami menggunakan kouzo shirabasu, kinou shirabasu dan bamen shirabasu.

  1. 1.         Koozoo shirabasudikembangkan berdasarkan butir-butir gramatika atau struktur bahasa, seperti pola kalimat, klausa, tense, dan sebagainya. Biasanya isi atau materi silabus diatur/diurut dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih sulit, atau pengembang lain membuat urutan bahan mulai dari butir struktur yang paling sering terjadi dan sedikit demi sedikit menuju ke bahan yang lebih jarang terjadi (Kasbolah, 1999 : 3).

 

  1. 2.          Functional Syllabus berfokus pada penggunaan bahasa atau sekitar fungsi komunikatif (Kasbolah, 1999 : 4). Berbeda dengan koozoo shirabasu yang disusun dengan menekankan elemen-elemen kebahasaan, kinoo shirabasu menekankan pada makna bahasa.

 

  1. Untuk Bersosialisasi
  • Memberi atau menjawab salam dalam berbagai situasi
  • Memperkenalkan diri
  • Memperkenalkan atau diperkenalkan orang lain
  • Menanyakan sesuatu kepada orang lain dan menjawab pertanyaan orang lain
  • Berkomunikasi ketika bertemu atau berpisah dengan orang lain

 

  1. Untuk mengekspresikan sikap intelektual
  • Mengekspresikan atau menanyakan persetujuan (setuju–tidak setuju)
  • Memberi, menerima, atau menolak tawaran/undangan
  • Mengekspresikan atau menanyakan kemampuan (mampu–tidak mampu)
  • Memberi atau meminta bantuan

 

  1. Untuk mengekspresikan sikap emosional
  • Mengekspresikan atau menanyakan kesenangan atau
  • Mengekspresikan atau menanyakan minat (berminat–tidak berminat)
  • Mengekspresikan harapan
  • Mengekspresikan kepuasan (puas–tidak puas)

 

  1. 3.         Bamen Shirabasu (Situational Syllabus) Isi/materi situational syllabus dikembangkan berdasarkan penggunaan bahasa di berbagai macam konteks atau situasi, seperti di kantor pos, di hotel, di tempat praktek dokter, dan sebagainya. Biasanya pilihan situasi berdasarkan perkiraan situasi apa yang diminati pembelajar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Silabus

 

Kemampuan Kebahasaan secara umum Penggunaan Kebahasaan untuk survival live
  1. Hiragana

 

 

Kata Kana

 

 

Kanji

a.1

dipakai untuk membaca dan menyebutkan nama benda yang ada di sekitar, seperti jenis aroma therapy, lulur,  ramuan rendaman, alat massage

a.2

dipakai untuk beberapa benda, nama orang asing, dan kata serapan contohnya nama tamu spa, nama aroma therapy, nama bahan lulur.

a.1

dipakai untuk bisa membaca nama benda, rambu-rambu, nama tempat dsb.

  1. Kata tunjuk benda

Kore/sore/are

 

b.1

dipakai untuk menunjukkan keberadaan benda di sekitar

  1. Kata Sifat
c.1

dipakai untuk kehidupan sehari hari, menyampaikan sifat sifat benda/orang.

  1. Kata tunjuk benda

Contoh : hitotsu, ippiki,

d.1

dipakai untuk menyebutkan satuan benda, contohnya dalam menyebutkan berapa buah hotstone yang dipakai dalam stone massage

  1. Kata Kerja

Kata Kerja I,II dan III

e.1

dipakai baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari hari. diajarkan semua kata kerja yang berhubungan dengan pekerjaannya sebagai tenaga Spa Therapist

  1. Kata kerja penunjuk hormat

Songkeigo/Kenjougo

f.1

dipakai untuk menyapa orang dengan rasa hormat dan kepedulian, terutama bagi orang yang belum dikenal.

f.2 menyapa tamu spa, menawarkan paket treatment

  1. Matematika Dasar
g.1

dipakai dalam kehidupan sehari – hari seperti berbelanja ataupun dalam pekerjaan misalnya dipakai untuk menghitung biaya yang harus dibayar pelanggan yang telah melakukan treatment.

  1. FMD (Fisik, Mental, Disiplin
h.1

dibutuhkan untuk bekerja ke Jepang fisik yang kuat, mental yang gigih dan suka bekerja keras, serta disiplin yang tinggi.

 

 

Sasaran Kemampuan dan Keterampilan yang harus dikuasai :

 

No

学習者の専門

日常生活

大場面

小場面

大場面

小場面

Perkenalan
  • Memperkenalkan diri (nama, usia, jenis pekerjaan,asal negara)
  • Memperkenalkan Spa
Transportasi
  • Angkutan umum (bis, kereta, taksi, chikatetsu,dll)
  • Bertanya arah jalan
Bidang Spa
  • Swedish Massage
  • Reflexiology
  • Ballinese Massage
  • Stone Therapy
  • Aromatherapist
  • Body Treatment
  • spa treatments and techniques: body scrubs, body wraps, therapeutic baths.
Makanan
  • Memilih makanan
  • Memesan makanan
  • Melakukan pembayaran

 

 

3 Pelayanan Tamu
  • menguasai dan menggunakan ketrampilan memijat (massage)
  • menawarkan berbagai produk seperti aroma terapi, jenis lulur, atau paket treatment

 

  • memberikan pelayanan tambahan seperti menyajikan minuman

 

Berbelanja
  • Memilih ukuran, bentuk dan kualitas barang.
  • Melakukan penawaran harga
  • Melakukan pembayaran barang
      Bank
  • Menggunakan ATM
      Kantor Pos
  • Mengirim surat
  • Menerima
      Sosialisasi dengan tetangga
  • Berkenalan dengan tetangga
    • Berbincang dengan tetangga
    • Memberi bingkisan kepada tetangga

 

Materi Pembelajaran

  • Kaiwa ( percakapan ) 40 %
  • Chokai /Dokkai ( pemahaman Lisan /Text) 25 %
  • Bunpo/Goi ( Tata Bahasa   Kosa kata   ) 25 %
  • Role Playing ( latihan di lokasi sesungguhnya/serupa ) 10 %

 

STEP III

Pelaksanaan Kelas

 

  1. A.       Jumlah Peserta  : 10 orang/kelas

 

  1. B.        Pelaksanaan di Kelas    

Shokyu I                        : 120 Jam (5x dalam seminggu @  2 jam) = 3 Bulan

Shokyu II           : 120 Jam (5x dalam seminggu @  2 jam) = 3 Bulan

Chukyu              : 180 Jam (5x dalam seminggu @ 2 jam) = 4 Bulan

 

  1. C.        Waktu Pembelajaran

(After office hour)

Senin – Kamis (18.30-20.30)   : kelas bahasa Jepang

Jumat               (18.30-20.30)  :

ü  Minggu ke-1 : nihon bunka

ü  Minggu ke-2 : FMD (gor buleleleng)

ü  Minggu ke-3 : Nihon Bunka

ü  Minggu ke-4 : matematika

 

  1. D.          Instrumen Pengajaran

 

Metode

  1. 1.   Community Language learning

Bertujuan memfokuskan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan Bahasa Jepang

  1. 2.   Problem Solving Learning

 

                            I.            Tes warna kepribadian

Terdapat dua kertas, kertas pertama adalah kertas berisi hal-hal yang harus dipiih siswa

Kertas kedua adalah kertas berisi hal-hal yang sama dengan kertas pertama, namun hurufnya berwarna. Ada yang berwarna merah,kuning, hijau, dan biru. Banyaknya warna dari hal-hal yang dipilih menentukan warna kepribadian siswa. jika merah berarti choleric, kuning berarti sanguin, hijau berarti melancholic, dan biru berarti phlegmatic. Masing-masing warna memiliki ciri kepribadian yang berbeda.

                         II.            Media kartu bunkei

Masing-masing kelompok akan mendapat satu kartu bunkei untuk di bahas bersama-sama.

 

                      III.            Name Tag Tugas

Terdapat 4 buah Name Tag tugas。Name tugas dibedakan sesuai hasil tes kepribadian

1.   Kartu Merah指導者

tugas            :

  • Memimpin diskusi.
  • Menunjuk seseorang yang ingin memberikan pendapat.
  •  Tidak boleh memberikan pendapat.
  • Setelah Presentasi, menjawab pertanyaan dari kelompok lain.

2.   Kartu Kuning: 発表する人

Tugas          :

  • Mempresentasikan hasil diskusi bunkei ke depan kelas.
  • Kalau ada yang kurang dimengerti dari diskusi , hanya dia yang dibolehkan bertanya kepada guru.
  • Boleh memberikan pendapat.

3.   Kartu Hijau    :  ライター

Tugas          :

  • Hanya yang memiliki kartu hijau yang diperbolehkan mencatat hasil diskusi.
  • Boleh memberikan pendapat.
  • Mengoreksi hasil diskusi bersama orang yang memegang kartu biru.

4.   Kartu Biru      : 観察者

Tugas                      :

  • Mengoreksi hasil diskusi bersama orang yang memegang kartu Hijau.
  • Hanya yang memegang kartu biru boleh membaca buku pelajaran terkait bunkei.
  • Setelah presentasi, menjawab pertanyaan dari kelompok lain bersama orang yang memegang kartu merah.
  • Boleh memberikan pendapat.

Peraturan      :

  1. Dalam satu kelompok terdiri dari 4 orang yang  masing-masing memiliki karakter kepribadian yang berbeda.
  2. Setiap grup mendapat satu bunkei untuk didiskusikan arti, cara pemakaian, nuansa, contoh kalimat, dan lain-lain.
  3. Setelah hasil diskusi disimpulkan, dipresentasikan didepan kelas.
  4. Grup yang lain dipersilahkan bertanya setelah presentasi selesai.
  5. Masing-masing pemegang kartu wajib menjalankan tugasnya sendiri sesuai warna kepribadian, bagi yang mengerjakan tugas orang lain akan didiskualifikasi.

 

  1. 3.   Drill system
  2. 4.   Metode ceramah
  3. 5.   Game
  4. 6.   Role Play (yoku dekimashita ticket)

 

 

Modul Pembelajaran

BUKU

  1. Kana Nyuumon

 

  1. Minna no nihongo

 

 

  1. New Approach chukyuu
  2. The Spa Book (kerjasama Florist Spa)

 

  1. Cepat Lancar Percakapan Pariwisata Sehari-hari

 

  1. Cepat Menguasai Bahasa Jepang untuk Bisnis Hotel dan Pariwisata
  2. Kamus Istilah Pariwisata

 

MAJALAH

  1. 1.      Bekerja sama dengan Florist Spa untuk pendistribusian majalah

 

PAMFLET

  

 

Media Pengajaran

  1. Role Play Card
  1. Flash Card bergambar(pembelajaran kosakata, membentuk kalimat, dll)
  2. Slide power point ( pembelajaran tata bahasa, memahami bacaan)
  3. Video Pembelajaran yang berhubungan dengan profesi Spa therapist dan survival life)
  4. Listening Bahasa Jepang (choukai)
  5. Game :
  • Belajar sambil bernyanyi

 

  • Search Word

 

  • Jyankenpon Game

STEP IV EVALUASI

 

Dalam kursus ini instrumen yang digunakan ialah diantaranya :

  1. 1.   Test

 

  1. Tes Harian

Tes tertulis dengan materi perbab yang ada pada buku pelajaran. Tes ini biasanya melakukan tes goi dan latihan membuat kalimat dari bunpou yang diajarkan.           Dilakukan pada setiap kali pertemuan.

 

  1. Tes unit

Tes unit dilaksanakan setiap 2 bab sekali. Tes unit merupakan tes tulisan dan bertujuan untuk me-review pemahaman pembelajar tentang materi yang telah selesai diajarkan sebanyak 2 bab tersebut.

 

  1. Tes tengah semester

Tes tengah semester dilaksanakan dalam bentuk tes berupa tes tertulis,  roleplay Spa therapist , tes matematika, dan tes FMD

 

  1. Tes akhir semester.

Tes akhir semester dilaksanakan dalam bentuk tes berupa tes tertulis,  roleplay Spa therapist , tes matematika, dan tes FMD

 

 

  1. 2.      Partisipasi Terhadap Pelajaran.

Berpartisipasi secara positif atau tidak di dalam kegiatan pembelajaran akan menjadi sumber acuan untuk mengetahui tingkat pemahaman atau motivasi pembelajar.

 

  1. 3.      Catatan Pengamatan

Diperoleh sejumlah informasi misalnya tentang pengetahuan atau kemampuan yang sudah diperoleh pembelajar, keadaan psikologis pembelajar, dan sebagainya.

 

  1. 4.      Kehadiran

Pada umumnya kuantitas ketidakhadiran akan mempengaruhi pembelajaran berikutnya.